Pengertian Zat Adiktif
Zat
adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi).
Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani), maupun nonfisik (psikologis)
dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu yang ditandai dengan tubuh terasa sakit antara lain
sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, dan badan mengigil pada saat tidak
memakai atau pengguaan NAPZA dihentikan. Jika sudah parah , ada yang
menjerit-jerit histeris, mengigit jari, dan berperilaku seperti orang gila.
Keadaan seperti ini dikenal dengan nama sakau.
zat adiktif dan psikotropika dalam kehidupan
sehari-hari dikenal dengan nama narkoba ( narkotika dan obat berbahaya) atau
NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).Biasanya si
pecandu akan menuruti keinginannya dengan mengonsumsi kembali zat-zat tersebut.
Sejak
zaman dahulu, manusia sudah mengenal zat yang tergolong adiktif, misalnya suku
Indian merokok dan mengunyah tembaka disetiap upacara adat. Pada awalnya, semua
bahan adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-tumbuhan tersebut
adalah ganja (cannabis sativa), opium
(papaver somniverum), kokain (Erythroxylum
coca), mariyuana (Cannabis
indica). Akan tetapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan alam,
khususnya bidang kimia, saat ini manusia telah dapat membuat bhan-bahan adiktif
buatan (sintetis) yang berkemampuan sama dengan zat adiktif alami. Zat adiktif
sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya berbeda-beda.
Pada
mulanya, zat adiktif digunakan untuk memenuhi kebutuhan medis. Para dokter yng
melakukan tindakan operasi terhadap pasien menggunakan bahan adiktif untuk
menghilangkan rasa sakit pada pasien. Pemakaian obat atau zat adiktif oleh para
dokter tersebut menggunakan dosis yang sesuai kebutuhan dan dalam pengawasan
yang baik. Namun, akhir-akhir ini telah terjadi penyalahgunaan obat
jenis NAPZA. Banyak obat jenis NAPZA beredar di pasaran, misalnya
ganja,sabu-sabu ,ekstasi, dan pil koplo. Penyalahgunaan obat jenis NAPZA sangat
berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan,
dan ketergantungan, karena mempengaruhi susunan syaraf NAPZA menimbulkan
perubahan perilaku, perasaan, presepsi, dan kesadaran.
Ketergantungan merupakan suatu sindrom atau
pengumpulan suatu fenomena fisiologis yang melahirkan perilaku dan kognitif
karena penggunaan pisikoaktif dan kesulitan mengendalikan perilaku serta timbul
toleransi untuk meningkatkan dosis hingga dosis keracunan dan bahkan sampai
over dosis yang menimbulkan kematian.
NAPZA merupakan obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman (sintetik atau semisintetik) yang jika dimakan ,diminum
diisap/dihirup, dimasukkan (disuntikkan) ke dalam tubuh dapat menurunkan
kesadaran atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Walaupun demikian pengolongan zat narkotika , zat adiktif, dan
zat psikotropi belum jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar