Minggu, 07 Desember 2014

Masuk Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu Keren

Jurusan bahasa khususnya PBSI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) terkadang dianggap sebelah mata oleh masyarakat, banyak orang berkata jika kuliah dijurusan bahasa dan sastra mudah masuknya, mudah juga pelajarannya. Padahal semua itu tidak benar, banyak calon mahasiswa baru yang berusaha keras agar dapat masuk program studi ini. Mulai dari SNMPTN, SBMPTN, SM Prestasi, SM Utul, bahkan mereka rela menunggu satu tahun kemudian jika tidak lulus pada jalur-jalur masuk tersebut. Masyarakat juga menganggap bahwa jurusan PBSI tidak seperti jurusan lain yang mempunyai kesempatan besar keluar negeri untuk mengikuti program pertukaran pelajar ataupun melanjutkan studi. Kenyataannya tidak hanya program studi lain saja yang bisa keluar negeri, mahasiswa PBSI pun bisa keluar negeri untuk mengajar disana atau melanjutkan studinya. Banyak naskah-naskah klasik dari Indonesia yang tersimpan di negara-negara luar dan seharusnya dikuak untuk kepentingan kekayaan budaya Indonesia yang hanya dapat dilakukan oleh ahli bahasa dan sastra, khususnya Bahasa Indonesia. Bahkan banyak warga negara asing yang mencintai Bahasa Indonesia dan rela datang ke Indonesia demi memperdalam kemampuan Bahasa Indonesia-nya di perguruan tinggi. Sebagai contoh negara Australia, Bahasa Indonesia sebagai pelajaran ekstra pilihan di sekolah-sekolah, yang mengejutkan adalah pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah warga negara asing, bukan WNI. Sedangkan di Indonesia, rakyatnya malah berlomba-lomba untuk mempelajari bahasa asing dan Bahasa Indonesia dianggap remeh. Bayangkan, sangat menyedihkan mendapati kenyataan bahwa rakyatnya saja tidak mencintai bahasa negaranya sendiri.
            Banyak alasan kenapa saya memilih PBSI. Salah satunya karena saya menyukai pelajaran Bahasa Indonesia. Sejak kelas V SD saya selalu menanti pelajaran tersebut, sebab banyak cerita baik dongeng ataupun cerpen yang diberikan guru saat itu. SMP dan SMA pengetahuan tentang bahasa semakin bertambah dan saya merasa pelajaran bahasa sangat menyenangkan. Selain itu saudara saya yang juga mengambil jurusan PBSI bercerita bahwa mata kuliah yang dia jalani sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Saudara saya juga bercerita jika mempelajari seluk beluk bahasa seperti Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan Semantik, serta mempelajari Prosa, Drama, Sastra Klasik, dan karya sastra lainnya itu tidak ada bosannya. Alasan selanjutnya karena guru saya berkata kalau saya pandai jika dalam hal pelajaran bahasa. Waktu penjurusan dari kelas X ke kelas XI memang saya berniat masuk ke jurusan Bahasa, tetapi saat itu sekolah hanya membuka dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Ayah saya menasehati sebelum saya mendaftar melalui jalur-jalur masuk. Ayah saya mengakatan bahwa wanita itu cocoknya menjadi guru karena jika sudah berkeluarga besok anak-anaknya dapat terurus dengan baik, tidak seperti wanita lain  yang memilih sebagai pebisnis atau karyawati kantor yang notabene sibuk dengan urusan-urusan.

            Prospek lulusan PBSI sangat banyak yang paling utama adalah menjadi guru dan dosen. Ribuan alumni PBSI juga banyak bekerja dalam bidang pekerjaan/profesi lain yang masih relevan, seperti menjadi jurnalis/wartawan, praktisi bahasa, penulis, editor, peneliti, perbankan, wirausaha, sastrawan, reporter, pembawa acara dan masih banyak lagi pekerjaan yang membutuhkan lulusan Bahasa Indonesia. Maka dari itu, ayo cintai bahasa dan sastra negeri sendiri: Indonesia.